Analisa
kelayakan bisnis
Hai guys kembali lagi dengan saya Audri Yulita,
diblog ini saya akan membahas analisa kelayakan bisnis atau investasi. Kalian ada
yang tahu apa itu kelayakan bisnis atau inbestasi? Disini saya akan menjelaskan
mengenai hal tersebut. Definisi analisa
kelayakan bisnis adalah Suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha
yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis
dijalankan.
Dalam metode penilaian
investasi Layak atau tidaknya sebuah keputusan investasi
dilakukan bisa dianalisis dengan berbagai kriteria. Penilaian investasi yang
"layak" bisa diberikan dengan membandingkan dengan kecenderungan
rata-rata industri sejenis. Ditinjau dari sudut pandang keuangan, ada beberapa
metode penilaian investasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah suatu
investasi layak atau tidak layak dilakukan sebuah perusahaan. Masing-masing
metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. Metode yang dipakai tergangung dari
kebutuhan tiap-tiap perusahaan. Metode yang mana yang cocok untuk digunakan
oleh perusahaan.
Terdapat beberapa metode dalam penilaian investasi
yaitu:
·
Metode
penilaian investasi payback period adalah sebuah metode
untuk mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dikeluarkan. Perhitungan
metode ini diakukan dengan menghitung periode waktu yang dibutuhkan ketika
jumlah arus kas yang masuk sama dengan jumlah arus kas yang keluar. Secara
umum, apabila hasil payback periode menunjukkan periode pengembalian yang lebih
cepat. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan. Begitu juga sebaliknya,
apabila payback period menunjukkan periode pengembalian yang lebih lama. Maka
investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
·
Metode
penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih
antara nilai sekarang dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang
kas bersih dimasa mendatang. Dalam perhitungan net present value diperlukan
data-data mengenai perkiaraan biaya operasi dan pemeliharaan, biaya investasi
dan prakiraan keuntungan dari investasi yang sedang direncanakan. Maka investasi
tersebut layak untuk dijalankan.
Kelebihan
Analisa Metode Net Present Value.
1. Nilai waktu dari uang turut
diperhitungkan
2. Nilai sisa proyek/investasi
turut diperhitungkan
3. Arus kas selama masa investasi proyek turut
diperhitungkan
Kekurangan
Analisa Metode Net Present Value
1. Apabila proyek mempunyai nilai investasi
yang beda, dan jangka waktu yang juga berbeda. Maka nilai NPV yang lebih tinggi
belum tentu menunjukkan investasi tersebut lebih baik
2. Manajer keuangan harus bisa menghitung
tingkat biaya modal selama masa investasi
3. Kelayakan investasi tidak hanya
dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas
·
Analisa
metode penilaian Internal Rate of Return (IRR)
adalah metode analisa investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang
menyamakan present value (nilai sekarang) investasi saat ini dengan present
value dari penerimaan arus kas dimasa yang akan datang. Metode IRR ini mungkin
metode yang paling sering dilakukan.
Kelebihan
Internal Rate of Return,
1. Metode IRR tidak mengabaikan nilai waktu
dari uang
2. Dasar perhitungan menggunakan aliran arus
kas.
3. Tidak berefek pada aliran arus
kas selama periode
Kekurangan
Internal Rate of Return,
1. Membutuhkan perhitungan biaya
modal yang menjadi batas terbawah dari nilai yang kemungkinan bisa dicapai
2. Perhitungan IRR lebih rumit
dibandingan metode yang lain. Harus trial and error apabila tidak menggunakan
software.
3. Tidak dapat membedakan antara
proyek/investasi yang memiliki perbedaan dalam ukuran dan keadaan investasi.
·
B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) adalah
ukuran perbandingan antara pendapatan dengan Total Biaya produksi (Cost = C). B
berarti Benefit, sedangkan C berarti cost. Perhitungan b/c ratio ini dihitung
dari tingkat suku bunga. Dalam batasan besaran nilai B/C digunakan sebagai alat
untuk mengetahui apakah suatu usaha menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Rumus untuk menghitung b/c ratio adalah :
B/C ratio = Jumlah Pendapatan (B) : Total
Biaya Produksi (TC)
Metode ukuran penilaian kelayakan suatu
proyek yaitu :
B/C ratio > 1 maka usaha layak untuk
dilanjutkan, namun jika B/C ratio < 1 maka usaha tersebut tidak layak atau
merugi. Benefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi.
Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan
kepada benefit (manfaat) dan perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa
berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya jenis invetasi yang sering digunakan
adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya jenis benefit langsung,
manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak. Dengan tidak adanya
kendala pendanaan, nilai terbaik untuk proyek uang adalah yang memiliki nilai bersih
sekarang (NPV) tertinggi. Jika ada kendala anggaran, rasio
NPV terhadap pengeluaran yang termasuk dalam kendala harus digunakan. Dalam
praktiknya, rasio nilai sekarang (PV) dari manfaat bersih masa depan dengan
pengeluaran dinyatakan sebagai BCR. (Investasi-NPV adalah BCR bersih.) BCR
telah digunakan secara luas di bidang penilaian biaya-manfaat transportasi. NPV
harus dievaluasi selama umur proyek.
Kelebihan
Dan Kekurangan Menggunakan Net B/C Ratio
Kelebihan
menggunakan Net B/C dalam menganalisa sebuah proyek adalah lebih mencerminkan
berapa rasio keuntungan yang akan didapat karena manfaat yang didapat telah
dikurangi dengan biaya. Selain itu, Metode ini telah memperhitungkan
aliran kas selama umur proyek investasi. Sedangkan kekurangannya adalah
proses penghitungan akan lebih lama karena setelah mengidentifikasi semua
biaya, kita akan mengurangkannya dengan manfaat untuk setiap tahun selama umur
proyek.
Control soal perhitngan
NPV
NPV = ( C1 / 1 + r ) + (
C2 / ( 1 + r )2 ) + ( C3 / ( 1 + r )3 ) +
… + ( Ct / ( 1 + r )t ) – C0
Atau
Keterangan :
- NPV = Net Present Value ( dalam
rupiah )
- Ct = Arus kas
per tahun pada periode t
- C0 = Nilai
investasi awal pada tahun ke 0 ( dalam rupiah )
- r = Suku bunga atau discount
rate ( dalam % )
Sebuah Perusahaan Z
ingin membeli sebuah mesin produksi. Diperkirakan untuk harga mesin tersebut
adalah Rp. 160 juta dengan mengikuti aturan suku bunga pinjaman yakni sebesar
12% per tahun. Untuk Arus Kas yang masuk pada perusahaan itu diestimasikan
sekitar Rp. 60 juta per tahun selama 5 tahun. Hitung nilai NPV nya!
Diketahui :
Ct = Rp. 60 juta
C0 = Rp. 160 juta
r = 12% (0,12)
Jawaban :
NPV
= 53,57 + 47,83 + 42,71
+ 38,13 + 34,05 – 160,00
NPV
= 56,29
Jadi nilai untuk
NPV-nya adalah Rp. 56,29 juta.